Seperti yang sudah kita ketahui, semua program yang ada dikomputer terdiri atas kode dan juga data. Kode yang dimasksudkan adalah proses logis program (misalnya fungsi), dan data berupa variabel maupun konstanta. Selanjutnya kode dan data tersebut diatur sedemikian rupa sehigga dapat bekerja sama untuk menghasilkan program keluaran sesuai dengan proses yang diinginkan.
Pada model pemrograman tradisional atau prosedural (disebut process-oriented model), semua data dan kode digabung menjadi satu bagian dalam satu program. Untuk program-program sederhana yang hanya membutuhkan beberapa buah baris kode, penggunaan model ini tentu tidak begitu menjadi masalah. Permasalahan baru akan timbul pada saat program tersebut berkembang ke arah yang lebih besar dan kompleks, yang mungkin membutuhkan ratusan atau bahkan ribuan baris kode. Alasan semacam inilah yang menjadi benih diciptakannya model pemrograman baru, yaitu model pemrograman berorientasi objek (disebut object-oriented model). Pada model ini, komponen-komponen penyusun proogram secara konseptual akan dipecah menjadi bagian-bagian tersendiri yang disebut objek.
Secara umum, beberapa keuntungan yang tampak pada model pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut :
- Objek-objeknya dapat digunakan ulang (reusable) untuk program-program lain.
- Programnya lebih terstruktur dan lebih mudah untuk dikembangkan.
- Bersifat natural atau alami, karena disesuaikan dengan objek-objek nyata yang ada di alam sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar